Sabtu, 06 September 2008

HIDUP DALAM PENYERTAAN ALLAH
(Filipi 4:8, 9)


Banyak orang dengan mudah menyatakan bahwa hidupnya disertai Allah. Tetapi gaya hidupnya tidak membuktikan hal itu; tindakan tidak sesuai dengan perkataan. Fakta ini jelas menegaskan bahwa hidup seperti telah digambarkan diatas bukanlah ciri hidup yang ada dalam penyertaan Allah. Kalau begitu, apa ciri khas hidup yang disertai Allah? Satu-satunya sumber dan dasar untuk menjawab pertanyaan ini ialah Alkitab. Dalam bacaan kita hari ini, Paulus menuliskan dua hal penting yang merupakan ciri utama sekaligus sebagai cara untuk hidup dalam penyertaan Allah, antara lain :

1. Berpikir sesuai kehendak Allah (ay. 8)

Untuk mengalami penyertaan Allah, orang percaya harus mengarahkan pikirannya pada semua yang benar (hal-hal yang pas dengan standar Allah), semua yang mulia (layak dihormati), semua yang suci (jujur), semua yang adil (kewajiban terhadap Allah dan terhadap sesama), semua yang manis (hal-hal yang indah), semua yang sedap didengar (menerima dan meneruskan laporan yang baik, bukan gosip), semua yang disebut kebajikan, dan semua yang patut dipuji. Semua ini saling bertalian, artinya tidak dapat dipisahkan. Kita tidak boleh memilih untuk melakukan satu hal saja dan mengesampingkan yang lain; semua harus dilakukan.

2. Meneruskan teladan orang percaya (ay. 9)

Mengembangkan gaya hidup sesuai dengan gaya hidup orang percaya atau rasul-rasul adalah langkah selanjutnya untuk hidup dalam penyertaan Allah. Hal ini terfokus pada persoalan-persoalan etika (moral). Tentu saja hal-hal yang memuliakan Allah. Apa yang sudah dipelajari, diterima, didengar, dan dilihat harus diterapkan dalam hidup kita. Inilah cara dan ciri khas hidup yang ada dalam penyertaan Allah. Bagaimana dengan kehidupan kita, apakah kita sudah hidup dalam penyertaan Allah? Sudahkah kita mengambil tindakan yang mengarah pada hidup dalam penyertaan Allah? Mari kita renungkan bersama-sama! (cellinden)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda