Jumat, 05 September 2008

BERSYUKUR KEPADA TUHAN

(Mazmur 138:1-8)

Sepanjang hidup kita harus mengucap syukur kepada Tuhan. Mungkin kita bertanya mengapa harus bersyukur? Ada banyak alasan untuk mengucap syukur kepada Allah, tetapi pada dasarnya mengucap syukur itu menyenangkan hati Tuhan. Inilah gaya hidup yang harus dikembangkan oleh semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.

Dalam pembacaan kita, pemazmur mencatat beberapa alasan yang mendasari ucapan syukur kepada Allah, yakni:

1. Mengucacap syukur atas kasih setia Tuhan (ay. 2)

Semua orang di dunia, baik yang percaya kepada Tuhan Yesus maupun yang tidak percaya kepada-Nya bahkan atheis, pasti dirundung masalah. Tetapi masalah sesungguhnya ialah kesiapan kita menghadapi persoalan hidup. Kita, pengikut Kristus, mempunyai jaminan yang pasti bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita ketika kita berada dalam kesulitan. Itulah sebabnya kita harus mengucap syukur kepada-Nya. Sesungguhnya Allah selalu memberikan kesempatan kepada kita untuk melakukan bagian kita, karena itu biarkanlah Allah melakukan bagian-Nya bagi kita. Waktu kita berserah Tuhan pasti menjawab doa kita.

2. Mengucap syukur atas janji-janji TUHAN (ay. 4)

Hal terindah yang kita miliki dalam hidup ialah kesempatan untuk menikmati janji Allah. Ia tidak pernah mewakilkan janji-Nya kepada pribadi lain, selain diri-Nya sendiri. Janji Tuhan terbesar bagi manusia ialah setiap orang yang percaya kepada-Nya pasti diselamatkan (Yoh. 3:16; Yoh. 14:6; bnd. KPR. 4:12). Saudara dan saya adalah orang-orang yang sudah percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan juruselamat, karena itu kita semua adalah orang-orang yang sudah diselamatkan (pasti masuk surga).

3. Mengucap syukur atas kemuliaan Tuhan (ay. 5)

Tuhan itu penuh kemuliaan. Dalam kebesaran-Nya Dia melihat orang yang hina sekaligus mengenal orang yang sombong (ay. 6). Tuhan selalu ada dalam tiap situasi hidup kita. Dia senantiasa melindungi, menolong dan menyelamatkan orang-orang yang berlidung pada-Nya (ay. 7). Dia menyelesaikan pekerjaan-Nya oleh karena kasih setia-Nya. Sesungguhnya Dia tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya (ay. 8). Sudahkah ucapan syukur menjadi gaya hidup saudara? Amin ! (defry)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda