Jumat, 05 September 2008

DOA YANG PENUH KUASA
(Markus 10 : 46 - 52)


Kita semua pernah berdoa, akan tetapi saya yakin kita juga pasti pernah bertanya bagaimana berdoa dengan penuh kuasa apalagi ketika doa kita belum dijawab. Alkitab mengajarkan prinsip-prinsip doa yang penuh kuasa berdasarkan laporan Markus tentang peristiwa penyembuhan Bartimeus, seorang buta yang menghabiskan waktunya di tepi jalan. Doa yang berkuasa adalah doa yang :

1. Ditujukan pada alamat yang tepat (ay. 46-47)

Alamat doa yang tepat ialah Yesus Kristus, Anak Daud (lih. Yoh. 14:13-14; 16:24); diluar itu hanya kesia-siaan.

2. Tidak menyerah (ay. 48-49)

Ketekunan, tekad yang bulat, dan tidak jemu-jemu merupakan pokok penting pada waktu seseorang berdoa (Luk. 11:5-10; bnd. 18: 1-8; KPR. 12:1-19). Jawaban Tuhan atas doa kita tidak dapat kita nikmati jika kita menyerah (baca: berhenti berdoa).

3. Menanggalkan hal-hal yang menghambat (ay. 50)

Pastikan kita sudah meninggalkan dosa ketika kita menghampiri Tuhan dalam doa. Jika tidak doa kita adalah doa yang tidak penuh kuasa (Yes. 59:2; Yak. 5:16).

4. Menyatakan keinginan hati (ay. 51)

Selain kebutuhan, kita juga boleh menyampaikan keinginan hati (Flp. 4:6; Yoh. 15:7)

5. Harus dengan iman (ay. 52)

Iman harus merupakan landasan doa (lih. Mrk. 11:24; Ibr. 11:1)
Doa yang berkuasa menghasilkan hal-hal diluar jangkauan pemikiran kita (mujizat). Kesembuhan Bartimeus adalah contohnya. Doa ini juga meningkatkan hubungan dengan Yesus Kristus. Doa Bartimeus adalah doa yang berkuasa; bagaimana dengan doa kita ? Renungkanlah! (relly)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda