KESABARAN ALLAH YANG LUAR BIASA
(Roma 2 : 4)
Yang paling saya ingini dalam hidup ini adalah Allah berkenan menunjukkan setiap hal yang berlawanan dengan kehendak-Nya dalam hidup saya, dan Dia berkenan memberi saya anugerah yang cukup untuk berpaling dari hal yang berlawanan dengan kehendak-Nya itu. Inilah yang ingin saya lakukan: menyenangkan hati Allah, bukannya mendapatkan pujian dari dunia. Saya ingin hidup sedemikian rupa sehingga Allah dapat bersabda, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia” (Mat. 25:23). Saya tidak ingin menumpuk sedikit kekayaan di dunia ini serta menerima pujian manusia hanya untuk beberapa tahun yang singkat, dan kemudian mengetahui bahwa ternyata saya tidak menyenangkan hati-Nya.
Betapa indahnya hidup kita, jika Allah telah mengampuni setiap dosa dan kesalahan kita. Betapa murninya hati nurani kita, jika kita telah membawa setiap hal kepada cahaya Allah yang menerangi, berpaling dari dosa kita, dan mengalami pemurnian-Nya yang begitu dalam dan tuntas.
Sebelum renungan ini saya akhiri, ada suatu pemikiran lagi yang menimbulkan pertobatan. Rasul Paulus menulis dalam kitab Roma: “Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?” (2:4).
Kiranya Tuhan membuka mata kita hari ini dan menunjukkan betapa baiknya Dia kepada kita dalam hari-hari hidup kita. Mari renungkan bersama-sama! (d. l. moody)